Diabetis Tetap bisa makan enak

Kita sering mendengar penyakit-penyakit tertentu tidak boleh mengkonsumsi makanan tertentu termasuk penyakit kencing manis atau diabetes mellitus, sperti tidak boleh makan nasi yang harus diganti dengan kentang atau jagung, tidak boleh makan daging, makanan yang digoreng atau makanan yang mengandung lemak dan lain sebagainya. Banyak sekali informasi yang kurang tepat yang diperoleh diabetisi (penderita diabetes mellitus) berkaitan dengan konsumsi makanan atau diet.
Dalam perkembangan ilmu gizi, pola makan diabetisi tidak lagi seperti itu. Para diabetisi tetap bisa mengkonsumsi makanan yang biasa dimakannya. Namun harus diperhitungkan jenis bahan makanan, jumlahnya atau besar porsinya, waktu pemberiannya, frekwensi makan sehari, sehingga diet yang diberikan oleh dokter spesialis gizi dapat memberikan penurunan dan pemeliharaan kadar gula darah dalam batas-batas normal dalam waktu yang relatif lebih cepat
Badan kesehatan dunia WHO (World Health Organization) menyatakan, penyakit kronis degeneratif seperti kegemukan, kencing manis, penyakit jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), beberapa kanker, gout, penyakit hati dapat dicegah dan diobati dengan merubah gaya hidup (lifestyle) yaitu meningkatkan aktivitas fisik dan merubah pola makan seperti mengurangi kalori baik dari karbohidrat murni atau lemak hewani, dan meningkatkan konsumsi kacang-kacangan (kecuali kacang tanah dan mente), biji-bijian, sayur dan buah. Konsumsi daging yang tidak terlihat ada lemaknya (tanpa gajih) dan ikan tetap bisa dan harus dikonsumsi agar dapat menambahkan mineral dan vitamin dalam jumlah cukup.
Pemahaman tentang diet, masih terpaku pada bahan makanan yang tidak boleh dan boleh dikonsumsi. Padahal diet itu berarti mengatur pola makan dengan bahan makanan yang kaya zat-zat gizi yang diperoleh dari bermacam-macam bahan makanan agar dapat memenuhi kebutuhan semua zat-zat gizi untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan. Karena itu diet mengatur jumlah, porsi dan frekuensi makan seseorang atau pasien agar dapat hidup lebih sehat dan tidak mengalami kurang gizi.
Bagi para diabetis, mengatur pola makan merupakan hal yang pertama harus dilakukan untuk mengontrol gula darah dalam batas-batas normal. Bahan makanan yang paling besar pengaruhnya terhadap kadar gula darah adalah bahan makanan yang mengandung karbohidrat atau hidrat arang seperti beras, tepung, umbi-umbian, jagung, gandum, sagu, buah-buahan tertentu, dll. Hal ini disebabkan makanan yang mengandung karbohidrat didalam usus halus dicerna menjadi gula, selanjutnya diserap dan diedarkan melalui darah keseluruh jaringan tubuh dalam bentuk gula yang digunakan sebagai sumber energi.
Pada orang sehat, jaringan otot-otot rangka memanfaatkan sekitar 80% gula yang beredar di dalam darah. Pada penderita kencing manis kemampuan untuk memenfaatkan gula mengalami penurunan drastis sehingga gula tertimbun di dalam darah menyebabkan penyakit kencing manis yang ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi. Bila pasien kencing manis tetap mengkonsumsi bahan makanan sumber karbohidrat cukup banyak akan mengalami kesulitan menurunkan dan memelihara kadar gula darah dalam batas-batas normal karena setiap kita makan karbohidrat lebih banyak dari ketentuan, akan meningkatkan kadar gula darah pasien kencing manis. Dengan demikian pasien kencing manis perlu berhati-hati dalam memilih jenis dan jumlah bahan makanan yang mengandung karbohidrat, dan bukan berarti tidak boleh mengkonsumsinya.
Bagi mereka yang terbiasa makan nasi, jagung dan kentang bisa dilanjutkan, hanya saja perlu pembatasan agar tidak meningkatkan gula darah, sebaliknya menurunkannya secara bertahap. Pada pengobatan dengan diet, pemberian diet diberikan dengan kandungan kalori yang lebih rendah, terutama mengurangi kandungan karbohidrat yang telah dianjurkan oleh Assosiasi Diabetes Amerika pada tahun 2007.
Ada dua kelompok/ jenis bahan makanan sumber karbohidrat yaitu yang lambat meningkatkan gula darah yang disebut karbohidrat dengan indeks glikemik rendah dan yang cepat meningkatkan gula darah disebut karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi. Untuk pasien kencing manis dianjurkan menggunakan karbohidrat dengan indeks glikemik rendah daripada karbohidrat dengan indek glikemik tinggi. Keuntungan dari karbohidrat dengan indeks glikemik rendah, dapat menurunkan kadar gula darah lebi cepat, menurunkan kolesterol dan lemak darah lebih cepat dan memperbaiki kerja insulin lebih cepat dibandingkan dengan karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi.
Indek glikemik bahan makanan diperoleh dari pengukuran sejumlah bahan makanan yang mengandung karbohidrat dibandingkan dengan indek glikemik roti tawar putih dengan kandungan karbohidrat 50 gram dan diberi nilai 100%, biasanya 100 saja. Efek makanan dengan kandungan 50 gram karbohidrat juga diteliti dan dibandingkan dengan pengaruh roti tersebut. Hasil perbandingan tersebut bisa lebih tinggi atau lebih rendah. Kemudian bahan makanan tersebut dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok bahan makanan dengan indek glikemik rendah bila dengan indek glikemik 60 atau lebih rendah, indek glikemik sedang bila mempunyai indek glikemik antara 60-85 dan indek glikemik tinggi bila mempunyai indek glikemik lebih dari 85.
Bahan makanan dengan indek glikemik rendah adalah buah-buahan (pir, apel, ceri, jeruk, melon), kacang-kacangan, lentil, tomat, gula fruktosa, dll. Bahan makanan dengan indek glikemik sedang adalah buah-buahan (anggur, pisang, juice), gandum, nasi, pasta, biji-bijian, macaroni, jagung, dll. Sedangkan bahan makanan dengan indek glikemik tinggi adalah sirup, gula pasir,madu, permen, corn flake, wortel, cracker, roti putih, kentang, raisin, nenas, dll. Indek glikemik bahan makanan ini akan berubah tergantung dari jumlah yang dikonsumsi, kombinasi dengan bahan makanan yang lain, cara memasak, dll.
Konsumsi makanan dalam jumlah atau porsi yang lebih kecil, konsistensi yang lebih padat dan dikombinasi dengan daging atau –ikan akan memberikan efek kenaikan gula darah yang lebih rendah. Karena itu konsumsi makanan dalam porsi yang lebih kecil akan memberi efek glikemik yang lebih rendah, karena kandungan karbohidrat yang lebih kecil, baik mengkonsumsi bahan makanan dengan indeks glikemik rendah maupun sedang.
Bubur mempunyai efek meningkatkan gula darah lebih tinggi dari nasi dengan kandungan karbohidrat yang sama. Kombinasi bahan makanan tersebut di atas seperti nasi, roti, jagung bila dikonsumsi bersama-sama dengan daging, ikan, tempe memberikan efek kenaikan gula darah lebih rendah daripada nasi, roti dan jagung bila dikonsumsi tersendiri. Karena itu konsumsi bahan makanan dengan indek glikemik tinggi sebaiknya dihindari agar mendapatkan kontrol gula darah yang baik.
Bahan makan yang setara dengan kandungan 50 gram karbohidrat adalah 100 gram roti putih (5 iris), 125 gram nasi, 90 gram mi instan kering, 400 gram keladi/talas, 125 gram tape singkong, 500 gram kentang, 75 gram macaroni, 100 gram katul beras, 80 gram katul jagung, 60 gram biji kacang buncis, 75 gram biji kacang panjang, 75 gram biji kacang ijo, 400 gram tempe kedele murni, 300 gram apel, 500 gram jeruk, 500 gram mangga harumanis, 200 gram buah nangka masak, 400 gram nenas, 400 gram pepaya, dll. Sayur-sayuran, karena kandungan karbohidratnya sangat rendah terutama sayur hijau sehingga tergolong kedalam bahan makanan dengan indek glikemik rendah.
Manfaat bahan makanan dengan indek glikemik rendah
Bahan makanan ini memberi manfaat seperti memperbaiki kerja insulin, mempercepat penurunan gula darah, meningkatkan pembakaran gula dan lemak didalam tubuh, dan meningkatkan kadar vitamin dan mineral di dalam tubuh. Sehingga bahan makanan dengan indek glikemik tersebut digabung dengan bahan makanan lain dalam jumlah tertentu akan dapat mempertahankan kadar gula darah dalam batas-batas normal apalagi dikonsumsi dalam porsi kecil dan frekuensi yang lebih sering.
Pola makan
Penderita kencing manis dapat mengkonsumsi makanan yang biasa dimakan setiap hari namun harus diingat dalam jumlah atau porsi yang lebih kecil dan frekuensi lebih sering baik dalam bentuk olahan yang biasa dikonsumsi setiap hari, seperti daging, ikan goreng, dipepes, soup, sate, bakar dll. Demikian juga sayur urap, tumis, lalapan, dll. Buah-buahan yang kaya vitamin C seperti jeruk manis, pepaya, tomat, semangka, dll, sangat dianjurkan.
Bila nasi merupakan makan pokok maka konsumsi nasi hendaknya jangan melebihi 100 gram setiap kali makan, dan dapat diganti dengan bahan pengganti nasi dengan kandungan energi yang sama. Daging dan ikan dapat dikonsumsi sebanyak 50 gram setiap kali makan, tahu 100 gram, tempe 50 gram secara bergantian setiap kali makan. Sayur apapun, apakah di goreng pemberian makanan pada penderita kencing manis
Minyak yang digunakan untuk mengolah atau memasak makanan tidak ada larangan asal tidak berlebihan. Pemberian makanan pada penderita kencing manis berbeda-beda untuk setiap individu, tergantung pada umur, berat badan (gemuk atau kurus), aktivitas, beratnya penyakit dan ada tidaknya komplikasi. Kandungan kalori dalam makanan perlu di kurangi sekitar 500 – 1.000 kilokalori setiap hari agar memberi efek penurunan gula darah yang nyata dan dibagi dalam porsi kecil dan frekuensi lebih sering, yaitu makan pagi, kudapan (snack) pagi, makan siang, kudapan sore dan makan malam. Setiap porsi makan terdiri dari nasi 100 gram, daging atau makan sebanyak 50 gram sayur dan buah. Kudapan dapat digunakan buah apel atau sejenis. Sebanyak 1 buah. Setiap kali makan tidak dianjurkan minum susu, teh, kopi atau pisang. Untuk menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi dan sering menyertai penderita kencing manis, dianjurkan kandungan kolesterol dalam makanan sehari tidak melebihi dari 300 milligram perhari. Karena itu konsumsi bahan makanan yang kaya kolesterol perlu dibatasi.
Masyarakat kita sangat takut terhadap makanan yang mengandung kolesterol yang tinggi. Dan untuk menghilangkan keraguan masarakat terhadap kandungan kolesterol bahan makanan, dibawah ini disajikan kandungan kolesterol beberapa bahan makanan yang sering ada dipasran.
Kandungan kolesterol beberapa bahan makanan

Bahan makanan Kandungan Kolesterol (mg/100g)
Hati 300
Lobster 200
Margarin/minyak goreng 0
Tiram >100
Daging babi 70
Udang kecil 125
Anak sapi 90
Ayam tanpa kulit 79
Telor 500

Karena itu setelah mengetahui kadar kolesterol bahan makanan tersebut setiap orang tidak perlu takut mengkonsumsi daging, ikan, atau makanan yang digoreng.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa, menurunkan dan mempertahankan gula darah dalam batas-batas normal para penderita kencing manis hendaknya mengurangi kalori dalam makanan, terutama mengurangi karbohidrat, meningkatkan frekuensi makan dengan porsi yang lebih kecil, mengikuti jadwal makan secara disiplin dan teratur, menghindari konsumsi bahan makanan yang kaya akan kolesterol. Jadi penderita kencing manis tetap bisa makan enak tetapi jangan keenakan makan.

2 komentar: