Awet Muda dengan Herbal, Mengapa Tidak?

Dunia kesehatan hampir mengalami titik balik dengan munculnya pengobatan tradisional berbsis herbal. Praktek mengobatan herbal (alami) yang dilakukan nenek moyang kita tempo dulu kini mulai dikembangkan lagi. Selain tidak membawa efek samping terhadap kesehatan manusia, terapi ini juga murah dan mudah didapat.
Mungkinkah kiat awet muda dilakukan dengan terapi herbal atau pengobatan tradisional? Mengapa tidak? Meski selama ini publik sudah terlanjur ‘terbius’ pada cara-cata pengobatan konvensional. Praktek ini juga merambah ranah kehidupan masyarakat kita sejak lama. Mereka lupa bahwa urusan awet muda dengan usia yang panjang sudah dilakukan nenek moyang kita secara turun-temurun.
Kalau benar, konsep awet muda bertujuan agar manusia tetap dapat hidup dengan kualitas prima walau usia terus bertambah, sehingga usia harapan hidup menjadi lebih panjang, maka terapi herbal menjadi pilihan. Lihat saja nenek moyang kita tempo dulu mempunyai usia harapan hidup lebih panjang. Mereka masih bisa beraktivitas seperti biasa sampai usia lanjut. Bukankah ini keuntungan juga dalam mengemas kiat-kiat awet muda dengan berkiblat pada alam di sekitar kita.
Kepala Unit Pelayanan Pengobatan Tradisional – UPTD Balai Pengembangan Obat Tradisional dan Kesehatan Olahraga Masyarakat (BPOTKOM), Dinas Kesehatan Propinsi Bali Ir. Ida Ayu Rosmarini, MP, mengatakan kiat awet muda sebenarnya dapat digali dari kearifan lokal, dengan memanfaatkan tanaman obat (herbal) yang ada sekitar kita. Sehingga anggapan bahwa urusan awet muda itu mahal tidak perlu ‘membelenggu’ masyarakat.
Untuk kiat awet muda kita dapat gunakan berbagai jenis tanaman seperti kembang, baik yang aroma terapi maupun yang sudah diekstrak.
Tanaman-tanaman obat yang biasa digunakan untuk terapi (herbal) awet muda atau anti penuaan, yakni kembang sempaka, kembang kenanga, kembang jepun, buah pinang muda, temu garing, temu ginseng, temu gangsing, kunyit putih, kunyir putih, daun pegagan dna temu lawak.
Jenis kembang berfungsi memberi aroma terapi, memberi efek relaksasi, memperbaiki fungsi saraf dan dapat digunakan untuk mandi setelah kembang direndam satu malam. Kalau aktivitas lulur bisa ditambah beras merah. Fungsi bahan-bahan tanaman ini bisa sebagai obat luar untuk aktivitas massage. Sedangkan bahan lainnya dalam penggunaannya untuk memperbaiki sirkulasi darah dan fungsi detoksifikasi, sehingga tetap kelihatan cerah.
Tanaman obat jenis umbi atau buah/biji yang disebutkan di atas dapat digunakan sebagai obat luar. Dengan teknik penggerusan, sel-sel mati bisa dihidupkan kembali. Keuntungan herbal selain untuk pengobatan juga dapat berfungsi mengangkat racun. Selain itu tidak ada efek sampingan. Info selengkapnya Anda dapat mengunjungi pusat pengobatan tradisional (herbal).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar